Sejarah Singkat MIS Al-Ikhwan Bukittinggi
Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Ikhwan Bukittinggi, secara geografis terletak dikelurahan Puhun Pintu Kabun Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) Kota Bukittinggi,merupakan wilayah yang terletak di bagian utara Kota Bukittinggi.Dengan di dukung oleh sarana transportasi yang lancar,disamping itu lingkungan masyarakat yang agamis dan relatif aman sangat membantu untuk mendukung proses pembelajaran di madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Ikhwan Bukittinggi.
Sesuai dengan keputusan Menteri Agama bahwa Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah sekolah dasar yang bercirikan khas Agama Islam,walaupun MI sama dengan sekolah dasar SD namun diharapka n lulusan MI mampu berilmu pengetahuan yang sama dengan lulusan SD namun harus menpunyai nilai lebih dibidang agama tidak hanya dalam aspek pengetahuan namun juga dalam implementasi dan aplikasi dalam keberagaman baik di sekolah, keluarga, orang tua dan masyakat.
Karena besarnya tantangan dalam pengelolaan madrasah, maka untuk mencapai tujuan tersebut madrasah bersama yayasan dan orang tua bersama – sama dalam menggarap potensi peserta didik dalam aktifitasnya baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Adapun aksentuasi dari kegiatan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Ikhwan Bukittinggi adalah pembelajaran berbasis pengalaman, realitas dan keteladanan.Pembelajaran berbasis pengalaman adalah menggali seluas mungkin pengalaman yang dimiliki peserta didik maupun para pendidik,realitas lapangan adalah dengan memberikan contoh – contoh konkrit tentang kondisi di lapangan untuk diambil hikmah dan intisari yang bermanfaat,adapun keteladan adalah bagaimana pendidik dapat memberikan kontribusi yang positif dalam membentuk karakter (carakter building) peserta didik melalui contoh (figur) yang utuh yakni bagaimana cara bersikap maupun bertutur kata yang baik.
Saat ini madrasahh memiliki 14 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah 1 ruang Tata Usaha, 1 Perpustakaan dan 1 Ruang UKS. Jumlah Tenaga Pendidik terdiri atas 1 Kepala Sekolah , 20 Guru , 3 Karyawan TU , dan 1 Penjaga Sekolah yang semuanya adalah tenaga honorer.
Namun demikian, sekolah ini belum memiliki standar yang memenuhi SNP kerena dengan jumlah siswa sebanyak 317 orang, sekolah ini hanya memiliki lapangan bermain seluas 8 x 25 m2. Hal ini tentu tidak mencukupi untuk area bermain siswa dan untuk lapangan olahraga.
Disamping itu, sekolah ini tidak memiliki mushola, dan juga tempat berwudhuk yang memadai. Saat ini siswa hanya bisa shalat berjamaah pada ruangan Kelas masing – masing . Hal ini dilakukan untuk mendukung penanaman sikap spiritual dan nilai keagamaan siswa.
Selanjutnya sekolah ini juga tidak memiliki aula. Untuk melaksanakan kegiatan seni ataupun kegiatan lain terpaksa dilakukan dilapangan yang luasnya juga sangat terbatas. Hal ini menyebabkan siswa dan tamu undangan kurang merasa nyaman dan situasipun menjadi tidak teratur.
Demi terciptanya sekolah yang sesuai standard dan ramah anak, maka kekurangan sarana dan prasarana sekolah perlu hendaknya ditindak lanjuti. Hal ini penting dilakukan demi tercapainya Tujuan Pendidikan.
1,678 total views, 6 views today

Users Today : 7
Users Yesterday : 4
Total Users : 4315
Views Today : 14
Views Yesterday : 6
Total views : 7568
Who's Online : 0
Your IP Address : 216.73.216.27